Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam
kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin,
atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh
kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan
tugas – Field Manual 22-100.
Saya sangat menyukai cara pemimpin seorang pemimpin disalah satu perusahaan televisi yaitu Bapak Chairul Tanjung. Chairul Tanjung lahir dari sebuah keluarga
berada, ayahnya seorang wartawan surat kabar kecil pada jaman orde lama, A.G
Tanjung. Pada saat orde baru terbentuk, usaha ayahnya harus ditutup karena
tulisannya banyak berseberangan secara politik saat itu dengan penguasa, hal
ini membuat orang tuanya harus menjual rumah dan pindah tinggal di kamar losmen
yang sempit. Kedua orangtuanya sangat tegas dalam mendidik anak anaknya
termasuk Chairul Tanjung. Orang tuanya memiliki prinsip agar keluar dari jerat
kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh, itulah kenapa dengan
segala daya dan upaya orang tua Chairul Tanjung selalu berusaha untuk tetap
menyekolahkan anak anaknya, tak terkecuali Chairul Tanjung. Ibu Halimah, ibu
kandung Chairul Tanjung menyatakan harus menjual kain batik halusnya
untuk membiayai Chairul Tanjung masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia.
Chairul Tanjung menuntaskan pendidikannya
di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, kemudian dia melanjutkan pendidikan nya di
Universitas Indonesia. Selama kuliah Chairul Tanjung dikenal sebagai
mahasiswa yang teladan, hal ini terbukti dari penghargaan yang dia peroleh pada
tahun 1984-1985 sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.
Insting bisnis Chairul Tanjung dimulai saat dia
masih duduk di bangku kuliah, untuk membiayai kuliahnya Chairul Tanjung
sempat membuka usaha fotokopi di Universitas Indonesia, dia juga sempat berjualan
kaos dan buku kuliah stensilan, selain itu dia juga pernah mendirikan sebuah
toko peralatan kedokteran dan laboratorium, namun usahanya belum berhasil.
Ketika lulus kuliah dia bersama dengan beberapa rekannya mendirikan PT.
Pariarti Shindutama pada tahun 1987 dengan modal awal Rp.150 juta yang dia
peroleh dari Bank Exim, kala itu PT Pariarti yang bergerak dalam bidang
produksi sepatu anak-anak ekspor mampu memperoleh pesanan 160 ribu pasang
sepatu dari Italia namun karena adanya perbedaan pandangan dalam hal ekspansi
bisnis membuat perusahaan ini harus bubar dan Chairul Tanjung memilih
untuk keluar dan memilih untuk membuat perusahaan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar